Halo sahabat pekerja. Isu mengenai harga bensin pertamina subsidi yaitu pertalite yang katanya akan naik sudah beredar dimana - mana. Kalau liat komentar netizen mayoritas mengeluh. Ya pasti lah. Berita soal kenaikan harga apapun termasuk bensin memang paling "ngena" banget di masyarakat. Terutama masyarakat menengah kebawah. Kalau berita lain seperti kasus penembakan atau korupsi sepengelihatan saya di kantor saya sepertinya pada biasa saja. Saya bisa memaklumi karena kita semua memang sudah terbiasa dengan harga bensin yang jauh lebih murah jika dibanding dengan harga bensin serupa di negara lain.
Jujur setiap ada info kenaikan harga bensin atau bahkan minyak goreng dan sembako lainnya saya justru mengetahuinya karena disindir - sindir sama team saya. Bukan karena saya tidak update berita. Tapi memang tidak setiap jam saya baca berita. Kebetulan mayoritas team saya adalah perempuan yang punya cukup keberanian untuk bercandain managernya soal harga yang sedang naik. Dari hari Jumat tanggal 19 Agustus 2022 saya sudah mendengar obrolan yang seakan dikencang-kencangkan supaya saya mendengarnya. Bikin saya senyum - senyum sendiri dari dalam ruangan saya yang tidak terlalu tertutup rapat.
Biasanya kalau sudah dengar obrolan kaya gitu saya langsung pura - pura ke toilet terus ketika kembali langsung ikutan nimbrung bersama mereka. Tentunya saya harus cek portal berita dulu sebelumnya dan mencari tau penyebab harga tersebut naik. Bahkan saya cari info lain yang mungkin mereka tidak baca. Saya yakin mereka cuma baca dari postingan instagram lambe turah atau kuyentertainment yang pastinya tidak memberikan informasi secara mendetail dan seakan cenderung cuma manas - manasin saja. Walaupun saya yakin juga apaun penjelasannya akan tidak bisa membuat mereka memaklumi kenaikan harga bensin. Saya bisa maklum karena itu urusan dapur.
Persoalan harga bensin yang naik dan soal masyarakat yang tentunya tidak bisa menerima, saya bisa memaklumi. Tapi soal sindiran - sindiran "bensin naik tapi gaji gak naik" ini yang kadang suka membuat saya bingung untuk menjawabnya. Tentu saya berusaha tidak terlihat bingung dan berusaha menanggapi dengan bijak. Yang saya lakukan adalah membelokkan obrolan menjadi seputar penyebab harga bensin naik. Saya yakin itu bukan jawaban yang mereka harapkan. Tapi ya mau gimana lagi? Saya beruntung karena bensin saya ditanggung kantor. Bukan artinya saya tidak bersimpatik. Tapi sepertinya rasa simpatik saya juga tidak bisa serta merta menghasilkan keputusan kalau gaji karyawan akan naik saat itu juga. Paling mentok - mentok saya cuma bisa bilang gini; "ya semoga akhir tahun kenaikan gaji berkalanya lebih tinggi dari kenaikan harga bensin ya."
Kemarin Senin ada kejadian sedikit lucu dimana ada salah satu karyawan yang berusaha bercada dengan saya setelah diskusi empat mata di ruangan saya. Dia bilang; "Pak bensin mau naik nih. Gaji gak naik? hehehe." Lalu saya jawab; "Lah kamu bukannya setiap hari diantar jemput pacar kamu?" Lalu kami berdua tertawa.
Kalau di kantor kalian sudah ada omongan apa terkait harga pertalite yang katanya mau naik? Kasih komentar ya.
Salam hangat dan sukses selalu.
= = || = =
Ditulis oleh : Adrianus Alvia Priambodo
Untuk memberikan tanggapan terkait postingan diatas silahkan klik disini jika kalian mempunyai akun linkedin. Jika tidak punya bisa menulis di kotak komentar dibawah.
Bagi yang ingin berbagi tulisan seputar karir dan dunia kerja bisa baca caranya disini.
Komentar
Posting Komentar